Ini Dia 10 Akibat Keputihan Saat Hamil Muda dan Hamil Tua

Juni 03, 2017
Selain menstruasi, perempuan juga tak terlepas dari yg namanya keputihan. Keluarnya cairan vagina berwarna putih agak kental (mirip lendir) ini adalah kondisi umum bagi kaum hawa. Menurut studi, cairan tersebut tak keluar begitu saja tanpa sebab. Melainkan bertujuan untuk membersihkan dinding vagina dari infeksi bakteri dan mikroorganisme lain, sehingga kesehatan organ intin keperempuanan pun dapat terjaga dengan baik. Namun demikian, bagaimana bila keputihan tersebut berlangsung pada masa kehamilan? Pernahkah Anda mengalaminya? Dan kira-kira apakah keadaan itu wajar?


keputihan saat hamil


Penyebab Keputihan

Sebelum membahas tentang akibat keputihan pada saat hamil, ada baiknya jika Anda mengetahui penyebab keputihan pada ibu hamil. Yg mana meliputi beberapa hal, yakni:

    Siklus menstruasi tidak teratur
    Infeksi jamur
    Vaginosis bakterial
    Herpes genital
    Penyakit Trichomonas yg disebabkan Parasit trichomonas vaginalis
    Infeksi bakteri Group B Stres (GBS)
    Kanker serviks
    Penyakit Menular Seksual (PMS)

Bahaya dan Akibat Keputihan Saat Hamil

Pernahkan Anda mengalami keputihan saat hamil? Anda pasti merasa cemas dan bertanya-tanya, apakah kondisi keputihan ini umum? Perlu Anda ketahui bahwa pada ketika hamil hormon-hormon pada tubuh perempuan cenderung naik, salah satunya hormon estrogen. Dan hal ini menyebabkan cairan keputihan yg dihasilkan oleh leher rahim (serviks) menjadi semakin meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keputihan saat hamil adalah normal.
Tapi untuk beberapa kondisi, keputihan saat hamil juga bisa menjadi bahaya bagi sang ibu. Anda perlu mengetahui tanda-tanda keputihan yg normal dengan keputihan yg tidak sehat. Beberapa ciri keputihan normal yakni lendir yg keluar tidak terlalu banyak, berwarna jernih, terkadang putih (seperti warna putih telur), tidak menimbulkan gatal dan tidak memiliki bau. Nah, tanpa berbasa-basi lagi, berikut beberapa hal yg mungkin terjadi bila Anda mengalami keputihan saat hamil.

Nyeri saat buang air kecil
Salah satu akibat keputihan yg sering dialami perempuan, baik di saat hamil ataupun tidak yakni munculnya rasa nyeri saat buang air kecil. Anda harus berhati-hati apabila merasakah gejala ini. Sebab keputihan normal tidak akan menyebabkan rasa nyeri. Sebaliknya, jika keputihan itu dikarenakan adanya infeksi bakteri maka memungkinkan Anda menderita sakit ketika berusaha mengeluarkan urine. Biasanya kondisi ini diikuti oleh tanda-tanda lain, seperti vagina terasa gatal dan cairan keputihan berwarna agak abu-abu atau kekuningan.

Rasa sakit pada organ Intim
Apabila cairan keputihan yg keluar memiliki bau tak sedap, tekturnya kental dan berwarna kuning atau hijau, berhati-hatilah karena kemungkinan Anda terserang infeksi parasit pada daerah vagina. Kondisi ini menyebabkan timbulnya rasa sakit pada organ intim. Bahkan bila tak segera ditangani bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada ibu dan janin.

Persalinan sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Akibat keputihan saat hamil juga bisa menjadi pemicu lahirnya janin sebelum waktunya atau lebih awal dari HPL. Umumnya keputihan ini menunjukkan gejala yg tak wajar seperti keluarnya cairan berbau amis bahkan disertai pendarahan. Hingga pada akhirnya meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Bunda patut waspada, biasanya keputihan jenis ini disebkan oleh infeksi parasit, salah satunya jamur Chlamydia yg menular lewat hubungan seksual suami-istri.

Bayi lahir prematur
Jangan pernah meremehkan keputihan saat hamil. Terutama jika keputihan itu memiliki aroma tak sedap, amis, berwarna keruh (abu-abu), menimbulkan rasa gatal dan juga nyeri. Maka bahaya yg mungkin terjadi adalah kelahiran bayi prematur. Umumnya keputihan jenis ini disebabkan oleh jumlah bakteri dalam vagina yg berkembang pesat. Selain itu, juga bisa dipicu oleh infeksi jamur Candida albicans dan parasit Trichomonas vaginalis.

Risiko ketuban pecah sebelum waktunya.
Normalnya cairan ketuban akan keluar menjelang persalinan (pada minggu ke-37 sampai 42). Namun jika ketuban pecah di sebelum minggu ke-37 kemungkinan terjadi infeksi bakteri pada daerah vagina, yg mana salah satu tandanya yakni keluarnya cairan putih kekuningan dengan kadar berlebihan dan disertai rasa gatal serta aroma tak sedap. Kondisi ini tak boleh diremehkan begitu saja, sebab pertumbuhan bakteri tersebut bisa saja mencapai rahim bahkan menjangkit si janin.

Bayi lahir dengan berat badan rendah
Bahaya lain yg bisa saja muncul akibat keputihan abnormal tatkala hamil yakni bayi lahir dengan berat badan rendah. Hal ini dipicu oleh infeksi bakteri dan jamur (seperti bakteri Trichmonas vaginalis, jamur Chlamydia dan Candida albicans). Bila Anda merasakan gatal berlebihan pada vagina disertai keluarnya cairan putih keruh dan berbau tajam dengan frekuensi berlebihan maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Risiko penyakit epilepsi pada bayi
Apakah Anda mengalami rasa gatal tak tertahankan pada daerah vagina? Jika iya, coba cek lagi keputihan yg Anda alami. Apakah warnanya keruh? Teksturnya kental? Berbau amis? Dan menggumpal? Biasanya ciri-ciri tersebut menunjukkan seseorang yg terinfeksi jamur Candida sp. Jenis jamur ini banyak sekali. Salah satunya yg cukup populer adalah Candida albicans, biasanya menyerang organ intim dan memicu keputihan. Jamur ini juga bisa masuk ke dalam aliran darah hingga menuju rahim dan menginfeksi janin. Dalam kondisi parah, jamur candida meningkatkan risiko epilepsi (penyakit ayan) pada bayi yg akan dilahirkan.

Gangguan syaraf mata pada bayi
Keputihan yg dialami oleh perempuan hamil yg mengidap penyakit gonore, yakni penyakit yg disebabkan oleh infeksi bakteri gonococcus atau Neisserea gonorrhoeae bisa memicu kelainan pada janin yg dikandungnya. Salah satunya gangguan pengelihatan (seperti kebutaan). Infeksi bakteri ini biasanya ditularkan lewat hubungan seksual atau penggunaan mainan seks yg kotor, serta metode seks anal. Penyakit gonore sangat berbahaya, umumnya ditandai dengan keluarnya nanah saat kencing dan cairan putih berbau dari vagina.


Keguguran hingga cacat janin
Bagi seorang perempuan yg telah menikah, Anda wajib waspada dengan beragam penyakit seksual yg rentan ditularkan lewat hubungan intim suami-istri. Salah satunya yg cukup berbahaya yakni herpes simpleks. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes dan memicu keputihan berlebihan. Efeknya tidak hanya menganggu kesehatan sang ibu tapi juga berisiko menimbulkan kecacatan pada janin. Beberapa akibat yg ditimbulkan seperti terjadinya keguguran, penurunan cairan ketuban, kerusakan syaraf mata pada janin, radang otak pada janin, dan penurunan berat badan janin.

Gangguan sistem pernafasan pada bayi
Munculnya keputihan patologis pada daerah keperempuanan dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya infeksi virus HPV (Human papilloma virus). Umumnya infeksi ini ditularkan lewat hubungan seksual, air liur dan penggunaan barang-barang si penderita. Sedangkan gejala yg sering muncul yaitu adanya bintil atau kutil pada kelamin dan kadang juga tumbuh di daerah kulit lainnya. Infeksi HPV seringkali menyebabkan kanker serviks pada perempuan hamil dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan gangguan sistem pernafasan dan pencernaan yg tidak normal.


Tips Menghindari Keputihan Patologis Saat Hamil

Keputihan patologis (keputihan dengan tanda-tanda tidak wajar) dapat dihindari apabila kita mampu menerapkan hidup yg sehat. Beberapa diantaranya seperti:

    Bersihkan daerah keperempuanan setiap kali selesai buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
    Ganti celana dalam secara rutin (2 kali dalam sehari)
    Apabila menstruasi, usahakan mengganti pembalut secar rutin
    Jangan mencuci celana dalam dengan detergen beraroma tajam
    Sebaiknya mencuci celana dalam dengan air hangat untuk membunuh kuman-kuman
    Pilihlah celana dengan bahan yg adem dan tidak ketat, seperti kain katun (Baca juga:
    Hindari mengonsumsi makanan kotor di pinggir jalan
    Perbanyak konsumsi pisang, buah delima dan air putih
    Sering-seringlah berolahraga
    Bersihkan vagina dengan rebusan daun sirih
    Hindari stres

Itulah beberapa penyebab, akibat keputihan saat hamil dan tips menghindarinya. Satu hal lagi yg harus Anda waspadai yakni memilih suami. Pilihlah seorang suami yg akhlaknya baik dan tidak pernah berhubungan seks bebas. Anda juga harus bisa menjaga kebersihan secara bersama-sama. Sehingga risiko keputihan patologis bisa terhindarkan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »